Persembahan Dari Hati

Investment / 22 October 2012

Kalangan Sendiri

Persembahan Dari Hati

Hot Triany Nadapdap Official Writer
8632

Banyak orang memberikan persembahan kepada Allah, tetapi jarang memberi sesuatu yang bernilai besar atau yang terbaik yang mereka miliki. Jika kita meminta orang membawa sesuatu untuk bazar di halaman gereja, kebanyakan akan membawa sesuatu yang ingin mereka singkirkan dari pada membawa sesuatu yang memuliakan Tuhan. Tentu saja sekarang, kita tidak perlu membawa sesuatu untuk menghapus dosa, karena darah Kristus telah membersihkan kita dari semua dosa. Tetapi saya heran berapa banyak yang hidup tanpa daya karena mereka menahan berkat dari Tuhan.

… apabila seseorang di antaramu hendak mempersembahkan persembahan kepada Tuhan, haruslah persembahanmu yang kamu persembahkan itu dari ternak, yakni dari lembu sapi atau dari kambing domba. Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran dari lembu, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela… (Imamat 1:2-3).

Kitab Suci berkata bahwa jika Anda mempersembahkan korban, Anda perlu memberi bagian yang terbaik. Imam-imam Harun menerima korban yang telah dipersembahkan dan meletakkan potongan-potongannya di atas api dengan lemak di bagian atas. Korban persembahan itu dibakar, dihampiri oleh Tuhan. Hasilnya adalah aroma yang menyenangkan bagi Tuhan Allah. Allah mencium daging yang terbakar itu menyenangkan bagiNya.

Pada zaman itu, lemak merupakan bagian yang terbaik. Ketika lemak ditaruh di atas korban persembahan, lemak akan menetes dan membuat api jauh lebih panas. Allah pasti menyukai korban yang “well-done”. Bagi kita saat ini, memberikan korban bagi Allah tidak harus membunuh dan memotong seekor binatang dulu, tetapi bisa artinya memotong waktu atau keuangan kita bagi dan untuk mendukung pekerjaan tanganNya.

Hal yang tetap berlaku dari dulu hingga kini adalah, Jika Anda memberikan kepada Allah bagian terbaik yang Anda miliki, baik keuangan maupun waktu Anda, api dalam jiwa Anda tidak akan pernah padam. Semakin banyak kita memberi hal terbaik dari hidup kita kepada Allah, semakin panas api RohNya membakar kita. Sebaliknya juga berlaku: Jika kita memberi sedikit kepada Allah, api kita juga akan menjadi kecil.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah memberi yang terbaik bagi kemuliaan namaNya melalui hidup kita? Memberi sesuatu yang memuliakan Tuhan dan bukan menahan berkat Tuhan? Memberi pemberian yang berasal dari hati? Jika kita tahu cara memberi yang terbaik kepada orang lain, masakan kita tidak tahu cara memberi kepada Tuhan yang memberikan kehidupan? Mari koreksi sikap hati kita.

Sumber : Disadur dari: Buku Strategies for Financial Breakthrough (Eugene Strite)
Halaman :
1

Ikuti Kami